Kontribusi Muslimah Dalam Memerdekakan Palestina

Penyerangan zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina semakin membabi buta. Rumah sakit dibombardir. Kamp pengungsian yang banyak dihuni oleh anak-anak dan kaum perempuan pun diserang.  Bahkan belum lama ini Yahudi  membombardir rombongan ambulans di depan gerbang Rumah Sakit al-Shifa yang hendak membawa  korban luka ke selatan Gaza untuk melintasi perbatasan Rafah dan dirawat di Mesir. Akibatnya, belasan orang tewas orang (Cnnindonesia.com, 03/11/2023).

Yang sangat menakjubkan, situasi ini tidak sedikitpun menjadikan kaum Muslim Palestina ciut atau patah arang atau berniat ‘hijrah’ meninggalkan Palestina.  Justru sebaliknya, ‘azam mereka makin kuat untuk bertahan bahkan melawan hingga titik darah penghabisan.  Bahkan anak-anak sekalipun yakin seyakin-yakinnya bahwa Palestina adalah tanah yang Allah berkahi, yang merupakan milik kaum Muslim, yang harus dibela sampai mati!  Dalam sebuah unggahan,  terungkap pernyataan Muslimah, ketika ditanya, “Mengapa pakai kerudung saat tidur?” Mereka  menjawab, “Kalau rumah saya dibom, mereka menjumpai  mayat saya menutup aurat.”

Maa syaa Allah, sungguh kita yang tinggal di negeri yang Allah berikan kemudahan dan ketenangan sangat malu terhadap mereka. Kondisi ini tentu menjadi lecutan sekaligus pelajaran berharga untuk kita untuk semakin kuat memperjuangkan Islam hingga tegaknya sistem Islam di muka bumi dalam institusi Khilafah.  Hanya Khilafah yang akan bisa menyolusi masalah Palestina.

 

Tak Menyentuh Akar Masalah

Dilansir The Guardian, Jumat (3/11/2023), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan jumlah korban tewas 9.061. Sekitar 3.760 orang di antaranya adalah anak-anak dan  2.326 perempuan. Sejumlah 32.000 orang lainnya terluka.

Serangan  entitas Yahudi yang makin membabi buta ke Palestina ini dan  memakan banyak korban tentu mengundang simpati dunia yang mengajukan berbagai solusi bagi masalah ini.  Usulan klasik adalah two state solution (solusi dua negara). Padahal ini sama saja dengan mengakui penjajah ini sebagai negara. Ada juga yang mengusulkan gencatan senjata, menyeret PM zionis Yahudi ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang, serta mengirimkan berbagai bantuan ke Gaza.  Yang lebih aneh apa yang ditawarkan Ketua PBNU, yakni perdamaian antara Palestina dan negara penjajah ini, lebih luas lagi antara Islam dan Yahudi.

Sungguh upaya ini hanyalah  solusi pragmatis  yang  tidak menyentuh akar masalah. Ini terjadi karena banyak di antara mereka yang tidak paham tentang fakta negara Palestina yang sesungguhnya.  Di sinilah pentingnya untuk memahamkan fakta sejarah Palestina. Tentu agar umat Islam tidak salah mengambil solusi.

 

Fakta Sejarah Palestina

 

  1. Tanah Palestina adalah milik kaum Muslim.

Tanah Palestina telah berada di bawah kekuasaan Islam saat dibebaskan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. pada tahun 15 H. Beliaulah yang langsung menerima tanah tersebut dari Safruniyus di atas sebuah perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian ‘Umariyah, yang di antara isinya berasal dari usulan orang-orang Nasrani, yaitu, “Agar orang Yahudi tidak boleh tinggal di dalamnya.”   Kemudian dibuka lagi oleh Shalahuddin Al-Ayyubi pada hari bersejarah tahun 583 H hari Jum’at bertepatan dengan tanggal 27 Rajab, tanggal yang sama dengan malam mi’rajnya Nabi ke langit melalui Baitul Maqdis. Ini merupakan kesamaan  saat Allah memudahkan pengembalian Al-Quds kepada pemiliknya sama seperti waktu Isra’ dan Mi’raj.

 

  1. Sepanjang masa Kekhilafahan Islam, Palestina tetap berada dalam naungannya.

Elit Yahudi bekerjasama dengan negara-negara imperialis, terutama Inggris berusaha menempatkan orang-orang Yahudi di Palestina. Mereka berusaha memanfaatkan krisis keuangan Khilafah Utsmaniyah. Pemuka Yahudi Hertzl menawarkan bantuan keuangan kepada Khalifah sebagai kompensasi penempatan mereka.

Namun, Sultan Abdul Hamid II menolak dengan tegas. Sang Khalifah  dengan lantang dan penuh wibawa menyampaikan pernyataan yang sangat terkenal:  “Nasihatilah Doktor Hertz, janganlah dia mengambil langkah serius dalam hal ini. Sungguh aku tidak akan melepaskan bumi Palestina meskipun hanya sejengkal.  Tanah Palestina bukan  milikku, tetapi milik kaum Muslim. Rakyatku  berjihad untuk menyelamatkan tanah ini  dan mengalirkan darah demi tanah ini. Hendaknya kalian menyimpan saja uangnya.  Jika suatu hari  Khilafah terkoyak-koyak, saat itulah mereka akan sanggup merampas Palestina tanpa harus mengeluarkan uang sedikit pun.  Selagi aku masih hidup maka goresan pisau di tubuhku terasa lebih ringan bagiku daripada aku harus menyaksikan Palestina terlepas dari Khilafah. Ini adalah perkara yang tidak boleh terjadi!”

 

  1. Zionis Yahudi merampas tanah Palestina secara illegal dari kaum Muslim.

Sejak Khilafah Utsmaniyah runtuh tahun 1924, bumi Palestina jatuh ke tangan Zionis Yahudi.  Zionis Yahudi berhasil mendirikan entitas negaranya pada tahun 1948 dengan menduduki 77% tanah Palestina dan  mengusir dua pertiga rakyat Palestina dari tanah mereka.  Saat ini yang tersisa hanya Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan.   Yang tersisa tinggal 156 ribu jiwa (17%) dari total warga. Mereka seperti warga asing di tanah mereka sendiri. Sejak pendudukan itu, sebanyak 478 desa dilumatkan dari total 585 desa yang ada. Akibatnya, sebanyak 804 ribu orang Palestina hijrah ke luar wilayah terjajah 1948. Sebanyak 30 ribu orang lainnya diusir dari tanah mereka ke daerah-daerah lain.

 

  1. Di bawah kekejaman penjajah Yahudi, bangsa Palestina sudah ‘akrab’ dengan penderitaan

Sejak pendudukan entitas Yahudi  tahun 1948, sudah sangat banyak  orang Palestina tewas dibantai dan dibombardir. Banyak pula yang luka-luka bahkan cacat.  Tak terhitung kehilangan rumah dan pekerjaan. Banyak wanita dilecehkan kehormatannya bahkan diperkosa. Anak-anak menjadi yatim piatu.  Namun, situasi ini tidak menjadikan hati-hati kaum Muslim Palestina ciut. Bahkan anak-anak sekalipun berusaha kuat untuk mempertahankan Tanha Palestina agar tetap berada dalam genggaman mereka.

Benarlah apa yang disampaikan Rasulullah saw.   Abu Umamah al-Bahili ra. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: “Senantiasa akan ada sekelompok orang dari umatku yang memperjuangkan kebenaran dan memerangi musuh mereka. Mereka tidak peduli dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan mereka hingga ketentuan Allah SWT menyambangi mereka dan mereka akan tetap seperti itu.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, dimanakah mereka itu?” Beliau menjawab, “Mereka berada di Baitul Maqdis di Sekitar Baitul Maqdis.

 

Palestina Harus Dibela

Keutamaan yang Allah berikan untuk tanah Palestina dan fakta-fakta yang terjadi merupakan hal penting yang harus diketahui dan dipahami oleh setiap Muslim.  Ini semua akan menentukan sikap seorang Muslim seperti apa terhadap permasalahan ini.  Apalagi kondisi saudara-saudara kita di Palestina sudah sedemikian rupa penderitaannya. Sebaliknya, zionis Yahudi la’natulLaahalayh sudah sedemikian biadabnya dan tidak bisa ditolelir lagi.

Jelas, umat Islam di seluruh penjuru dunia harus membela rakyat Palestina.  Allah SWT sudah memperingatkan kita:

وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ فَعَلَيۡكُمُ ٱلنَّصۡرُ ٧٢

Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, kalian wajib memberikan pertolongan (QS al-Anfal [8]: 72).

 

Rasulullah saw. juga menegaskan, “Bebaskan orang yang sedang tertawan, beri makan orang yang sedang kelaparan dan jenguklah orang sedang sakit.” (HR Bukhari).

Dalam hadis lainnya dikatakan, “Siapa saja yang melapangkan seorang Mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkan dirinya dari salah satu kesusahan pada Hari Kiamat. Siapa saja yang meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Siapa saja yang menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan menutupi (aib)-nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya.” (HR Muslim).

 

Peran Strategis Muslimah

Sudah seharusnya seluruh umat Muslim, termasuk kaum Muslimah, di seluruh dunia  memberikan perhatian terhadap permasalahan yang menimpa tanah Palestina yang penuh berkah ini. Mereka wajib mengembalikan tanah Palestina ke pangkuan kaum Muslim kembali. Umat Islam seluruh dunia mesti bersatu untuk  merebut kembali  tanah Palestina dari penjajah Yahudi  la’natulLah ‘alayh.

Karena itu solusi  tuntas masalah ini tidak cukup hanya dengan mengirimkan donasi atau doa semata.  Solusinya adalah dengan mewujudkan persatuan yang hakiki, yang akan menghilangkan batas-batas wilayah negeri satu dengan negeri lain.   Umat Islam harus bersatu di bawah satu kepemimpinan,  di bawah satu bendera Laa ilaaha illalLaah Muhammadur RasululLaah, di bawah satu komando.  Itulah Khilafah Islam yang mengikuti manhaaj kenabian.  

Khusus dalam konteks kaum Muslimah, ada beberapa peran yang bisa dilakukan. Di antaranya:

 

  1. Ikut mengopinikan pemahaman yang benar tentang Palestina.

Banyak di antara kita yang telah mengetahui  bahwa tanah Palestina memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan.  Tanah ini adalah tempat lahirnya dan hidupnya para nabi. Di sini pula  terdapat tempat suci kaum Muslim, kiblat pertama bagi umat Islam dan sekaligus  tempat Rasulullah saw.  memenuhi perintah Allah saat Isra’ Mi’raj, yaitu Masjidil Aqsha’.

Kita juga harus menyampaikan fakta yang benar tentang Palestina sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.  Intinya, tanah Palestina  adalah tanah kaum Muslim yang dirampas oleh zionis Yahudi.  Fakta-fakta ini sengaja ditutup-tutupi oleh musuh-musuh Islam agar kaum Muslim abai terhadap permasalahan yang menimpa mereka.  Dengan menyampaikan fakta yang benar, mata kaum Muslim akan terbuka dan mereka bersemangat untuk merebutnya kembali.

 

  1. Ikut mendakwahkan Islam kaaffah.

Kiprah Muslimah dalam lapangan dakwah pada hari ini  sangat penting. Ini karena  tidak sedikit dari kaum perempuan yang belum paham Islam. Mereka memiliki tanggung jawab yang sama dengan laki-laki dalam  melakukan perubahan di tengah-tengah umat  dengan menegakkan Islam kaaffah. Caranya adalah dengan membina umat dengan Islam. Pemikiran dan hukum-hukum Islam harus dipandang sebagai acuan untuk  mensikapi fakta yang dihadapi dengan benar.   Dengan pembinaan ini, akan terbentuk pemahaman Islam yang benar di tengah-tengah umat. Ini akan berpengaruh pada perilaku mereka dan mendorong mereka untuk siap bergerak menyampaikan dakwah Islam, siap diatur oleh hukum-hukum Islam dan senantiasa mengupayakan agar aturan Allah dan Rasul-Nya tegak di muka bumi ini.

 

  1. Ikut bergabung dalam kelompok dakwah yang berjuang menegakkan kembali Khilafah.

Solusi tuntas untuk permasalahan Palestina adalah dengan Khilafah dan jihad.  Karena itu yang harus diupayakan oleh kita adalah berjuang menegakkan Khilafah. Ini tidak bisa dilakukan sendirian. Rasulullah saw. mencontohkan dengan membentuk kutlah atau jamaah.  Selain itu memang Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk berada dalam jamaah.

 

  1. Mempersiapkan anak-anak menjadi pembela Islam.

Sungguh pembelaan terhadap Islam dan kaum Muslim merupakan sunnatullah yang harus dilakukan umat Islam. Apalagi ketika ajaran Islam dihinakan, juga saat sebagian umat Islam ditindas dan dijajah sebagaimana yang terjadi di Palestina. Bahkan mereka bertindak seenak memperalat umat Islam untuk menghancurkan Islam.   Membela Islam dan kaum Muslimin adalah kewajiban setiap Muslim.

Orangtua, apalagi seorang ibu, wajib membina dan menyiapkan anak-anaknya menjadi pembela Islam terpercaya, selalu berada dalam garis terdepan  barisan dakwah Islam kafah. Di tangan merekalah tergenggam masa depan umat Islam. Mereka akan menjadi penerus estafet perjuangan, penguat, pelindung dan pembela dakwah Islam.

WalLaahu a’lam. [Najmah Saiidah]

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi