JANGAN TERIAK MERDEKA, MALU KITA


_______
Oleh: Dr. Ahmad Sastra

Negeri ini masih dicekik ribuan triliun hutang berbunga haram. Jika negeri ini telah mampu melunasi hutang itu. Silahkan teriak merdeka !
Jika belum mampu, lebih baik diam dan berfikir. Malu kita!

Banyak anak negeri yang hanya jadi babu di negeri orang. Mereka, seringkali disiksa dan dianiaya. Jika negeri ini belum mampu memulangkan mereka. Memberi pekerjaan layak dan mensejahterakan. Jangan teriak merdeka ! Lebih baik diam dan berfikir. Malu kita!

Negeri katulistiwa ini dihampari kekayaan alam yang luar biasa. Namun dikelola oleh orang lain. Rakyat hampir tak menikmatinya. Jika kekayaan alam ini belum bisa dikuasai negara
Jangan teriak merdeka! Lebih baik diam dan berfikir. Malu kita!

Kemiskinan dan pengangguran semakin meluas. Terasa berat untuk bisa hidup layak
Bahkan harga-harga terus merangkak naik
Ditambah pajak yang kian mencekik. Jika masih meluas kemiskinan. Jangan teriak merdeka! Lebih baik diam dan berfikir. Malu kita!

Anak negeri tengah terjerembab watak amoral
Narkoba meraja lela. Seks bebas liar menyasar siapa saja. Pornoaksi dan pornografi makin menggila. Jika anak bangsa masih amoral. Jangan teriak merdeka! Lebih baik diam dan berfikir. Malu kita!

Demokrasi korporasi mencengkran negeri ini
Keuangan yang maha kuasa
Korupsi menjadi budaya
Kolusi makin menganga
Kerugian uang rakyat tak terkira
Jika perilaku ini masih mewarnai bangsa
Jangan teriak merdeka !
Lebih baik diam dan berfikir
Malu kita

Luas negeri ini dipenuhi potensi sumber daya
Namun garam masih impor
Namun singkong masih impor
Jika negeri ini belum mandiri
Memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri
Jangan teriak merdeka !
Lebih baik diam dan berfikir

Malu kita
Luas negara ini jutaan hektar
Namun lebih dari setengah dikuasai asing
Hingga rakyat tak lagi punya lahan luas
Berdesak-desakan di tanah yang sempit
Jika tanah negara belum mampu direbut kembali

Jangan teriak merdeka !!
Lebih baik diam dan berfikir
Malu kita, Tak berdaya, Tak kuasa
Lumpuh di ketiak penjajah. Malu kita!

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi