SURAT PEMUDA PRANCIS KEPADA AYAHNYA TENTANG BIMARISTAN DI CORDOBA ABAD 10

Berikut surat seorang pemuda Prancis kepada ayahnya yang bercerita tentang pengalamannya saat di rawat di salah satu Bimaristan (Rumah Sakit) di Cordóba pada abad ke-10:
“Anda telah menyebutkan dalam surat anda sebelumnya bahwa Anda akan mengirimi saya sejumlah uang untuk digunakan dalam biaya pengobatan saya. Saya katakan, saya tidak membutuhkannya sama sekali karena perawatan di rumah sakit Islam ini gratis. Juga ada hal lain tentang rumah sakit ini. Rumah sakit ini memberikan baju baru dan lima dinar kepada setiap pasien yang telah sembuh agar tidak harus bekerja dalam masa istirahat dan penyembuhan”.
“Ayah terkasih, jika anda ingin mengunjungi saya, anda akan menemukan saya di bagian bedah dan perawatan persendian. Saat anda memasuki gerbang utama, pergilah ke aula selatan di mana anda akan menemukan departemen pertolongan pertama dan departemen diagnosa penyakit kemudian Anda akan menemukan departemen arthritis (penyakit sendi). Di sebelah kamar saya, anda akan menemukan perpustakaan dan aula tempat para dokter bertemu bersama untuk mendengarkan kuliah yang diberikan oleh para profesor; juga aula ini digunakan untuk membaca”.
“Departemen ginekologi terletak di sisi lain lapangan rumah sakit. Laki-laki tidak diperbolehkan memakainya. Di sebelah kanan halaman rumah sakit terdapat aula besar untuk mereka yang sembuh. Di tempat ini mereka menghabiskan masa istirahat dan pemulihan selama beberapa hari. Aula ini berisi perpustakaan khusus dan beberapa alat musik”.
“Ayah terkasih, setiap tempat di rumah sakit ini sangat bersih; tempat tidur dan bantal ditutupi dengan kain putih halus Damaskus. Untuk bedcover, terbuat dari bahan plush yang lembut dan lembut. Semua ruangan di rumah sakit ini sudah dilengkapi dengan air bersih. Air ini dialirkan ke kamar-kamar melalui pipa-pipa yang dihubungkan dengan pancuran air yang lebar; tidak hanya itu, setiap ruangan juga dilengkapi dengan kompor pemanas. Untuk makanan, ayam dan sayuran selalu disajikan sedemikian rupa sehingga beberapa pasien tidak mau meninggalkan rumah sakit karena kecintaan dan keinginan mereka akan makanan enak ini”
Sumber : Supremasi Ilmiah Islam. Amir Ghofar Al-Arsyady. 1990, Beirut, Penerbit Al-Resala.
Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi