Harga BBM Melambung Rakyat Semakin Bingung


Oleh Ummu Rafi (Aktivis Muslimah)

Beberapa hari ini media sosial banyak dihebohkan oleh pemberitaan tentang rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Meskipun sekedar rencana, tapi masyarakat sudah merasa was-was dan gelisah.

Muncul protes dari lapisan masyarakat, berharap pemerintah mengurungkan rencana tersebut. Sayangnya, pemerintah sepertinya sudah tak punya empati kepada rakyatnya. Karena kenaikan harga BBM akhirnya benar-benar terlaksana.

Dilansir dari berbagai situs berita, baik youtube maupun media cetak online, terkait harga BBM yang resmi naik. Diumumkan oleh presiden, didampingi menteri Keuangan, menteri ESDM dan menteri Sosial pada tanggal 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Adapun BBM yang naik harganya adalah pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. (detik.com 4/9/2022)

Beban Rakyat Semakin Berat

Naiknya harga BBM ini tentu merupakan berita buruk bagi rakyat. Rakyat yang belum sepenuhnya pulih terkena imbas pandemi Covid19, harus berjuang lebih keras lagi dalam memenuhi kebutuhannya.

Dapat dipastikan, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi harga barang dan jasa lainnya. Sebelumnya rakyat sudah kelimpungan dengan naiknya harga bahan pangan terutama Sembako.

Dengan naiknya harga BBM, semakin beratlah beban hidup yang dirasakan masyarakat. Dampak lain dari kenaikan harga BBM ini, selain harga-harga yang meningkat, hal ini juga akan memicu kenaikan angka kasus kriminalitas di tengah-tengah masyarakat.

Sebelum diresmikan naik saja sudah ada oknum yang berbuat curang. Seperti dilansir dari detik.com pada tanggal 30/8/2022, ES (54) warga Binangun diringkus polisi usai kedapatan mengoplos BBM. ES mengoplos pertalite menjadi premium. Bahkan ada juga yang berbuat nekat dengan melakukan curanmor. Begitulah dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM. Berbagai cara dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Sistem Islam Menyejahterakan Rakyat

Diterapkannya sistem kapitalis sekuleri di tengah-tengah masyarakat, hanya menciptakan kesejahteraan pada segelintir orang. Mereka adalah para pemodal atau para kapital, sedangkan masyarakat pada umumnya hidup dalam kemiskinan, bahkan di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan yang dirasakan oleh rakyat bukan karena rakyat malas bekerja, tetapi kemiskinan ini terjadi secara sistematis.

Rakyat dibiarkan jatuh bangun memenuhi kebutuhannya yang bahkan sulit untuk dijangkau. Pemerintah tak mau turun tangan memberi bantuan. Kalaupun ada, itu hanya ala kadarnya.
Bantuan Langsung Tunai (BLT), atau apalah namanya, tidak akan mengentaskan rakyat dari kemiskinan.

Rakyat tetap akan miskin dan jauh dari kata sejahtera. Bukan hanya karena naiknya harga BBM yang berimbas pada mahalnya harga kebutuhan pokok, tapi rakyat ditekan juga dengan pajak yang semakin mencekik. Belum lagi kebutuhan-kebutuhan mendasar lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.

Dilema sungguh sangat dirasakan oleh semua kalangan, terutama kalangan kelas ekonomi menengah ke bawah. Semakin tingginya angka kemiskinan akan berdampak naiknya angka kasus kejahatan.

Bagaimana tidak, di satu sisi biaya hidup semakin mahal, sedangkan di sisi yang lain lapangan kerja semakin sulit didapat. Solusinya bagi yang gelap mata dan kurang iman, mereka tidak punya pilihan lain selain melakukan kejahatan, mencuri, merampok, begal, pengedar narkoba, dan semisalnya.

Artinya, dengan penerapan sistem kapitalis sekuler saat ini tentu juga akan membentuk pribadi-pribadi yang jauh dari keimanan dan ketakwaan. Walhasil, berbagai cara dilakukan asal perut kenyang. Tak perduli lagi halal haram. Tak peduli lagi dengan akibat yang akan diperolehnya nanti.

Berbeda lagi jika yang diterapkan adalah sistem Islam. Islam memilki aturan yang komperhensif dalam mengatur kehidupan. BBM yang sejatinya merupakan milik umum akan dikelola oleh negara. Negara tentu akan menyediakan secara gratis kepada rakyatnya. Kalaupun harus membelinya, tentu dengan harga sebatas harga produksi saja, tentu murah.

Dengan murahnya harga BBM, tentu akan berdampak stabilnya harga barang-barang dan jasa lainnya. Penerapan Islam yang memang berazaskan keimanan tentu akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang melayani rakyatnya, bukan pemimpin pebisnis seperti saat ini.

Di mewujudlahp melahirkan pemimpin yang beriman dan bertakwa, maka sistem Islam pun akan membentuk masyarakat yang beriman dan bertakwa pula. Maka sudah tentu tidak akan ada lagi permainan mafia migas dan juga tidak ada pedagang-pedagang yang curang.

Maka, sudah saatnya kita ganti sistem kapitalis sekuler yang sudah terbukti rusak. . Mari kita ganti dengan sistem Islam yang datangnya dari sang Pencipta.

Dengan penerapan sistem Islam kaffah rakyat akan semakin sejahtera, tak akan ada lagi kebingungan sebab melambungnya BBM atau harga-harga, mewujudlah jawul iman (suasana keimanan) di tengah kehidupan. Yang pasti akan membawa kebahagiaan dunia akhirat. Wallahu a’lam

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi