PANDEMI & RESESI BELUM USAI, KRISIS ENERGI MENGHANTAM

Agan Salim

Saat ini perusahaan batu bara bersorak sorai dengan harga batu bara yang terus naik gila-gilaan, lihat saja trennya yang tahun lalu masih di bawah US$90 per ton, tahun ini kita harga sampai US$230–US$250 per metrik ton dan terus akan naik.

Dibalik harga yang fantastis tersebut, ada ancaman serius yang sedang melanda dunia dan bisa berakibat serius bagi masyarakat dunia, yaitu krisis energi teramat parah seperti saat ini yang terjadi di Cina, India dan Eropa yang pelan tapi pasti akan terus melebar dan berdampak kehidupan dan ekonomi dunia.

Saat ini krisis energi makin merajalela di Eropa, jutaan orang dikabarkan mungkin tidak akan mampu “menghangatkan” rumah selama musim dingin nanti. Ini akibat kenaikan harga gas dan listrik. Jutaan warga diprediksi akan mengalami pemutusan jaringan karena tak mampu membayar tagihan yang membludak. (kompas 04/10/21)

Cina sebagai negara produsen terbesar dunia juga mangalami hal yang sama. Krisis energi di China membuat jutaan rumah dan industri mengalami mati listrik, yang juga dapat berdampak ke dunia. Masalahnya sangat serius terutama di pusat industri timur laut China saat musim dingin mendekat, dan diprediksi dapat berdampak ke seluruh dunia.(kompas 02/10/21)

Bila krisis energi ini terus membesar, maka sangat mungkin memicu persaingan eksploitasi dan ekplorasi sumber daya alam yang rawan sengketa, konflik dan kekerasan. Kerena energi adalah sesuatu yang fundamental, dan sangat membahayakan jika tidak dapat diatasi dan dimitigasi.

Mitigasi krisis energi juga tidak dapat diatasi dengan kebijakan pragmatis, insidentil, dan tambal-sulam. Yang diperlukan adalah perombakan tatanan sistem kehidupan global, karena energi hakikatnya merupakan masalah global.

Yang harus dilakukan adalah mengubah cara pandangan kehidupan yang kapitalistik yang memposisikan dunia sebagai tempat untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, menguras sumber daya alam secara berlebihan dan konsumerisme yang tak berkesudahan sehingga pengelolaan sumber energi dunia yang hanya didorong oleh “kerakusan”, bukan kebutuhan.

Jika jalan ini yang terus di tempuh, maka kita hanya akan menemukan lebih banyak persoalan yang akan semakin membawa dunia menuju kerusakan yang jauh lebih mengerikan.

Sejatinya krisis demi krisis yang terjadi yang terjadi di dunia saat ini merupakan manifestasi dari krisis spiritual. Semua ini terjadi ketika manusia meninggalkan pencipta dan syariatnya dalam mengatur kehidupan, manusia dan alam semesta. []

Sumber: https://assalim.id/fokus-ekonomi/pandemi-resesi-belum-usai-krisis-energi-menghantam/

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi