Babak Belur Harga Telur, Mampukah Rakyat Bertahan?

Oleh. Retno Asri Titisari

Harga telur kembali melonjak. Kenaikan harga telur dirasakan mulai merokat mulai akhir tahun 2021 hingga kini tidak pernah turun ke harga di bawah 20 ribu/kg. Salah satu pedagang telur di Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, mengatakan kenaikan harga telur ini merupakan yang tertinggi. Menurutnya harga naik menjelang tanggal 17 Agustus lalu (DetikJateng, 24/8/2022). Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, harga telur mencapai Rp 54.000 per kg di Merauke Papua, atau yang paling mahal di Tanah Air (Kompas.com, 24/8/2022).

Respon pedagang dan masyarakat sangat beragam. Pedagang pasar Slipi Jakarta khawatir lonjakan harga telur akan semakin menyulitkan pembeli. Pak Manto pedagang telur puyuh di pasar Klender Jaktim juga berkata dagangannya naik 38.000 dari 30.000-33.000 di waktu yang lain. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produktivitas para produsen telur ayam saat ini masih sangat bagus. Ikatan Pedagang Pasar indonesia (Ikappi) dengan mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) turun tangan.

Saat memantau harga sembako di Pasar Al Mahirah, Banda Aceh, Jumat (19/8/2022) pekan lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut penyebab kenaikan harga telur ayam hingga Rp 30 ribu per kilogram karena Kementerian Sosial (Kemensos) membeli telur dalam jumlah banyak untuk dibagikan kepada masyarakat (Republika.co.id, 24/8/2022). Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya selama ini menyalurkan Bansos Sembako dalam bentuk uang kepada 18 juta rakyat miskin, bukan dalam bentuk telur. Zulkifli Hasan meminta masyarakat untuk tidak meributkan harga telur ayam yang sudah meroket di atas Rp 30.000 per kg di sejumlah daerah. Ia malah membandingkan harga telur ayam yang disebut pedagang tertinggi dalam sejarah itu dengan misi dagang yang berhasil dicapai dari India.

Faktor-faktor yang Membuat Harga Telur Babak Belur

Permasalahan kenaikan harga di negeri ini tak kunjung usai. Betapa pelik mekanisme pasar yang dikuasai sistem ekonomi kapitalisme. Harga-harga yang tinggi mengepung masyarakat, mulai minyak goreng, tepung-tepungan, dan kini telur kembali meninggi. Kenaikan harga-harga di pasar tentu bukan tanpa sebab. Faktor permintaan dan penawaran biasanya menjadi kelaziman dalam memengaruhi naik turunnya harga. Namun, adanya kartel, penimbunan, dan monopoli juga sering mewarnai tingginya harga-harga.

Kali ini, harga telur mencapai 30 ribu rupiah. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, tercatat per 23 Agustus 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp 31.000 per kilogram atau naik sekitar 2,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya dan naik sekitar 6,1 persen dibandingkan sebulan sebelumnya (kompas.com, 25/8/2022).

Ada beberapa faktor yang dikemukakan oleh Kemendag asalah penyerapan telur untuk bansos. Tingginya penyerapan telur untuk bantuan sosial, khususnya program keluarha harapan (PKH) menyebabkan harga telur babak belur. Mengingat tingginya permintaan, wajar membuat harga telur meninggi tanpa kendali.

Sementara Abdullah Mansuri selaku Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyampaikan bahwa harga telur sekarang adalah harga termahal sejak 5 tahun terakhir. Adapun faktor yang membuat harga telur babak belur versi suara.com, antara lain:

1. Tingginya pakan ternak
Salah satu penyebab harga telur melejit karena harga pakan ayam yang meningkat hingga 27 persen. Sementara harga jagung meningkat 30 persen. Meningkatnya harga jagung ini terlepas harga pupuk yang meningkat 20 persen. Klaim yang lain menyebutkan beda dan naiknya harga pakan ayam petelur dan peternak. Tentu saja mahalnya pakan memang bisa berpengaruh pada harga telur.

2. Pascapandemi corona
kondisi pasca pandemi Corona sehingga ekonomi belum sepenuhnya pulih. Fenomena ini pun membawa dampak pada harga pangan, termasuk harga telur. Para pedagang juga melihat kondisi bebas beraktivitas juga membuat permintaan telur meningkat tapi ketersediaan pengusaha yang belum pulih. Sehingga ini bisa memicu tingginya harga.

3. Konflik Rusia-Ukraina
Penyebab selanjutnya harga telur meledak yaitu konflik Rusia dan Ukraina yang berdampak rantai produksi maupun distribusi pangan pada beberapa negara menjadi terhambat, sehingga ini berdampak melonjaknya harga komoditas tertentu. Sebagai informasi, Rusia dan Ukraina ini memang masuk dalam daftar negara produsen komoditas pangan, khususnya gandum dan banyak lagi lainnya.

4. Pengaruh iklim
Penyebab berikutnya yang membuat naiknya harga telur karena adanya perubahan iklim. Perubahan iklim ini secara global membuat tekanan suplai agrikultur menjadi lebih besar. Pasalnya, cuaca ekstrem dapat berpotensi menurunnya yield (imbal hasil) dari komoditas. Deni Friawan selaku Peneliti Departemen Ekonomi CSIS menyampaikan, penerapan kebijakan stimulus moneter maupun fiskal oleh pemerintah serta bank sentral seluruh dunia sekarang condong semakin menekan arah inflasi sehingga berdampak harga menjadi naik.

5. Pengaruh produksi telur
Ditengarai, produksi telur ayam ras semakim berkurang karena faktor pakan ternak yang mahal. Sehingga produksi berkurang di kalangan peternak. Hal ini dibenarkan oleh Doni Wibowo selaku Kepala Pasar Induk Pasirhayam Cianjur. Iwan sebagai pedagang telur di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur juga menuturkan bahwa penyebab kenaikan harga telur karena dampak dari pengurangan produksi di tingkat peternak. Meski sebab ini dibantah oleh Menteri Pertanian tapi faktor produksi bisa berpengaruh pada harga telur.

6. Inflasi harga
Kenaikan harga telur ayam ras menjadi salah satu pemicu utama laju inflasi Mei 2022 yang mencapai 0,4 persen. Peternak ayam petelur atau layer menjelaskan, kenaikan harga telur ayam memang murni diakibatkan biaya produksi yang mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat pada Mei 2022 telur ayam menjadi salah satu penyumbang inflasi.

7. Kabar Kenaikan BBM
memprediksi harga telur ayam akan kembali naik seiring wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. wacana kenaikan harga BBM sudah dikemukakan oleh internal Istana, salah satunya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar akan diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan depan.

Memang banyak faktor yang memengaruhi harga telur babak belur. Dari faktor-faktor di atas, seyogianya negara paling tidak bisa memetakan masalah dengan cepat. Lalu segera melakukan tindakan untuk menormalkan harga telur dengan melihat akar masalah yang terjadi. Lebih baik lagi mampu memecahkan persoalan harga komoditas pangan, termasuk telur, dari hulu hingga hilir. Kenaikan

Dampak Harga Telur yang Babak Belur terhadap Masyarakat

Harga telur yang melonjak tak kunjung turun dan terjangkau membuat beberapa perbedaan. Bagaimanapun telur merupakan protein hewani yang mudah dan dijangkau meski sekarang tersaingi oleh harga ayam yang turun. Telur juga merupakan bahan berbagai olahan makanan yang dikonsumsi masyarakat. Dampak yang diprediksi karena babak belurnya harga di antaranya :

1. Lesunya Berbagai Usaha Home Industri
Home industri yang paling terpukul dengan naiknya telur adalah pembuatan roti, cake dan kue kering yang menggunakan cukup banyak telur sebagai bahan. Usaha makanan tradisional juga terancam naik harga karena penggunaan telur seperti caranggesing, risol mayo, berbagai adonan dadaran dst. Sektor makanan biasanya menjual dengan harga sedikit naik tapi kuantitas dikurangi. Tapi mungkinkah pengurangan kembali dilakukan? Sekecil apa makanan yang dijual kelak? Maka beratnya tekanan harga dapat berdampak pada motivasi usaha dan keberlangsungan usaha home industri yang berjalan.

2. Naiknya Harga Barang-Barang yang Lain
Bak kartu domino yang jatuh maka akan merambat pada kartu yang lain. Kenaikan harga telur akan berpengaruh pada kenaikan komoditas telur misal yang sudah terjadi adalah telur puyuh, meski telur bebek belum naik. Harga kuliner, catering sekolah, camilan yang dijual pasti akan menaik mengikuti harga telur. Sama dengan kenaikan BBM juga memacu harga telur naik dengan asumsi biaya distribusi dan operasional yang juga naik.

3. Beratnya Tekanan Hidup
Telur biasanya terkenal sebagai lauk yang mudah cara pengolahannya dan banyak digemari anak. Bahkan ada anak yang harus dan mau makan kalau pakai telur. Bisa dibayangkan misal 1 kg isi 15 butir telor. Dengan harga 30.000 untuk lauk 1 anak saja sudah 6000 belum bahan yang lainnya. Dan itu baru makan. Padahal kenaikan yang terjadi ada pada harga bumbu seperti bawang merah, juga kabar kenaikan BBM. Harga minyak yang beredar dan turun hanyalah minyak curah. Yang lain masih nyaman berada di ketinggian harga.

4. Pengurangan Konsumsi Telur
Inilah kekhawatiran pedagang karena banyaknya pembeli yang hanya bertanya harga telor tapi tidak membeli. Juga berkurangnya pembelian telor yang tadinya 1 kg atau 2 kg jadi beli ½ kg saja. Meski ada anggapan konsumsi telor yang stabil tapi tingginya harga banyak mengubah pilihan belanja masyarakat dan mencari alternatif lauk lain yang lebih terjangkau. Hal ini tentu saja berpengaruh pada restok pedagang pada persediaan telor.

5. Kuantitas Telor yang Mengecil
Tips pengurangan kuantitas memang menjadi rahasia umum pedagang agar tetap berdagang dengan harga tetap atau sedikit naik harga dan dagangan tetap habis. Sejak kenaikan harga terjadi tidak berimbang lurus pada daya beli masyarakat yang merosot pasca pandemi tips ini banyak digunakan pedagang. Meski demikian itu juga disadari para konsumen dan menimbulkan kelegaan karena harga tidak melonjak naik. Tapi apakah untuk telur ini bisa diterapkan? Kepastian kita tunggu saja karena cara ini sempat disinggung sebagai alternatif menyikapi kenaikan harga telor ini.

6. Turunnya Kepercayaan Publik pada Penguasa
Kita lekat dibenak masyarakat kenapa Muhammad Lutfi dilengserkan dari jabatan Menteri Perdagangan dan di angkatnya Zulkifli Hasan sebagai pengganti dengan minyak curah sebagai solusi penolong. Faktanya dari awal tahun 2022 bahkan kenaikan komoditas sembako dan kebutuhan rakyat merangkak naik. Untuk kenaikan telor bulan Agustus 2022 ini bahkan Zulhas meminta rakyat tidak meributkan dan memprediksi akhir September 2022 harga telor baru turun dibawah 30000. Kenapa tidak turun dibawah 20000 saja?? Sebagai seorang menteri penulis menilai target Pak Menteri sungguh minimalis. Seolah mengganggap kenaikan telor perkara sepele. Bahkan Presiden juga bertanya kenapa telor bisa naik. Dan kinerja kemensos yang dilaporkan karena penyaluran santunan warga miskin. Menggelikan bukan?? Pantaslah wakanda menjadi negeri dagelan satire yang miris untuk ditelan.

Mekanisme Daulah Khilafah untuk Mengatur Harga Barang

Persoalan utama ekonomi ada pada 3 pokok utama yaitu konsumsi, produksi dan distribusi. Pengaturan kapitalisme memang membuat pengaturan ketiga pokok utama itu menjadi ruwet. Untuk produksi harus ada penawaran dan konsumsi. Tapi mafia dan kartel barang bisa merusak besaran konsumsi yang sesungguhnya. Demikian juga mekanisme harga barang yang dipengaruhi oleh proses produksi, bahan baku dan pengeluaran selama proses seperti gaji karyawan dst. Luar biasanya harga dalam kapitalisme dibuat rumit dengan campur tangan para korporat dan pengusaha dengan modal besar yang menginginkan keuntungan berlipat. Demikian juga aktivitas pasar saham yang merupakan sektor virtual yang rentan isu dan kenaikan harga.

Islam melarang monopoli dan kartel. Termasuk praktik kartel adalah persetujuan sekelompok perusahaan dengan maksud mengendalikan harga komoditas tertentu. Praktik monopoli untuk menaikkan harga dan mengambil keuntungan dari kenaikan itu disebut ikhtikar. Praktik ikhtikar dilarang dalam Islam. Sebabnya, monopoli jenis ini mempermainkan barang yang dibutuhkan oleh umat dan menjualnya dalam keadaan mahal dan umat amat membutuhkannya.

Dasar pelarangan ini adalah hadis Nabi saw., “Tidaklah orang melakukan ikhtikar kecuali ia berdosa.” (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Dalam riwayat yang lain Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa memonopoli bahan makanan selama empat puluh hari, maka sesungguhnya ia telah berlepas diri dari Allah dan Allah berlepas diri darinya.” (HR Ahmad)

Strategi Islam dalam mengoptimalkan penjaminan kebutuhan pokok rakyatnya adalah sebagai berikut:

1. Memajukan sektor riil yang tidak eksploitatif.

Ekonomi Islam adalah perekonomian yang berbasis sektor riil (lihat QS Al-Baqarah: 275). Tidak ada dikotomi sektor riil dengan sektor moneter. Sebabnya, sektor moneter dalam Islam bukan seperti sektor moneter kapitalis yang isinya sektor virtual

Islam memandang kegiatan ekonomi hanya terdapat dalam sektor riil, seperti pertanian, industri, perdagangan, dan jasa. Dari sektor inilah, kegiatan ekonomi didorong untuk berkembang maju. Hanya saja, hukum-hukum tentang kepemilikan, produk (barang/jasa), dan transaksi dalam perekonomian Islam berbeda dengan kapitalisme. Individu diperbolehkan memperoleh kepemilikan sesuai karakter harta yang memang dapat dimiliki individu. Hal ini merupakan pengakuan Islam akan fitrah manusia untuk mempertahankan hidupnya.

Kepemilikan individu dibatasi oleh kepemilikan negara dan kepemilikan umum. Individu tidak boleh memiliki harta yang terkategori harta milik negara dan harta milik umum. Tanpa aturan kepemilikan Islam, pertumbuhan di sektor riil tidak berdampak positif terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat secara adil. Ini karena peningkatan hasil-hasil ekonomi dan penguasaan sumber daya terkonsentrasi di tangan pemilik modal. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi makin digenjot, eksploitasi terhadap masyarakat dan sumber daya alam pun makin besar.

2. Menciptakan mekanisme pasar internasional yang adil.

Perdagangan global sewajarnya memiliki fungsi bagi setiap negara untuk mendapatkan manfaat pemenuhan kebutuhan nasional dan peningkatan kesejahteraan. Dalam Islam, hubungan dagang dapat diberlakukan terhadap negara-negara lain jika secara politik negara tersebut terikat perjanjian damai dengan Khilafah. Hubungan dagang internasional tidak dilakukan atas motif keserakahan menguasai perekonomian luar negeri, melainkan untuk mendapatkan manfaat dari pertukaran, baik dari sisi kebutuhan akan suatu komoditas maupun dari keuntungan ekonomi.

Mekanisme pasar dalam Islam tidak mengharamkan adanya intervensi negara seperti subsidi dan penetapan komoditas yang boleh diekspor. Sebaliknya, negara tidak pernah melakukan intervensi dengan cara mematok harga. Harga dibiarkan berjalan sesuai mekanisme permintaan dan penawaran pasar secara alami. Untuk memengaruhi harga yang tidak wajar, negara mengintervensi melalui mekanisme operasi pasar. Negara juga tidak mengenakan cukai atas komoditas yang datang dari negara lain jika negara tersebut tidak memungut cukai atas komoditas yang dibawa warga Khilafah. Inilah pola hubungan dagang internasional yang adil dan tidak saling mengeksploitasi.

3. Dakwah dan jihad.

Ekonomi Islam menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Di dalam negeri, Khilafah menjalankan politik ekonomi yang bertujuan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok setiap warga negara. Khilafah juga mendorong warga dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya dalam batas-batas kemampuan yang mereka miliki.

Di luar negeri, Khilafah menjalankan politik dakwah dan jihad. Dalam sistem Islam, kontrol Khilafah dalam perdagangan luar negeri mutlak diperlukan sebab faktor yang diperhatikan dan diatur dalam perdagangan luar negeri bukanlah komoditas yang diperdagangkan antara dua negara, tetapi pemilik komoditas atau negara asal dari komoditas tersebut. Kebijakan seperti ini didasarkan pada sebuah anggapan, bahwa perdagangan luar negeri harus mengikuti hukum Islam yang mengatur interaksi negara Khilafah dengan negara-negara lain (negara kafir). Atas dasar itu perusahaan atau warga negara Khilafah tidak boleh melakukan perdagangan luar negeri secara langsung tanpa seizin negara.

Dalam kerangka dakwah dan kemanusiaan, Khilafah dapat menggunakan kekuatan ekonominya untuk menolong bangsa lain yang sedang ditimpa bencana. Sejarah mencatat, pada abad ke-18, Khilafah Turki Utsmani pernah mengirimkan bantuan pangan kepada Amerika pascaperang melawan Inggris. Khilafah juga pernah mengirimkan bantuan uang dan pangan untuk penduduk Irlandia yang terkena bencana kelaparan besar yang menewaskan lebih dari satu juta orang.

Dibaca

 78 total views,  2 views today

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi