30 JURUS MENGUBAH NASIB; Hari-1 : UBAH KONSUMSI

Oleh : Ust. Prof. Dr. -Ing. H. Fahmi Amhar
Penyunting : Jusmin Juan

(Apa Yang Bisa Kita Ubah Agar Allah Mengubah Nasib Kita?)

Hari-1 : UBAH KONSUMSI

Sesungguhnya tidak ada orang maupun kaum, yang mengalami perubahan nasib tanpa mereka mengubah dulu apa yang dikonsumsinya….

Yang diubah ini setidaknya ada 3 macam :
1). Ubah apa saja yang dikonsumsi
2). Ubah status yang dikonsumsi
3). Ubah pola konsumsi

Yang dikonsumsi manusia itu macam-macam. Ada yang merupakan kebutuhan jasadiyah ( spt makanan atau pakaian), kebutuhan estetika (spt kosmetika atau perhiasan), kebutuhan sosial (spt hiburan atau alat komunikasi), dan kebutuhan spiritual (spt siraman ruhani atau kisah inspiratif). Semua kebutuhan ini harus diberikan pada ukuran yang tepat dan seimbang.

Status yang dikonsumsi itu ada yang halal dan thayyib, ada yang halal tapi tidak thayyib, ada yang thayyib tapi tidak halal. Ini menyangkut makanan atau pakaian. Pakaian yang tidak halal itu contohnya yang tidak menutupi aurot ketika dipakai di ruang publik. Memakan yang haram (bagi dari sisi zat maupun cara memperolehnya), tidak thayyib atau memakai pakaian yang tidak sempurna menutup aurot, itu pasti menghalangi perubahan ke arah yang baik, bahkan menghalangi terkabulnya doa!

Pola konsumsi juga menentukan perubahan. Meskipun Anda memakan makanan yang halal dan thayyib, tetapi kalau pola makannya tidak sehat (misalnya makan sekali tapi langsung berlebihan), maka perubahan yang akan Anda raih tentunya bukan perubahan ke arah yang lebih baik. Demikian juga mengkonsumsi hiburan. Hiburan bisa membuat jiwa menjadi segar, tetapi kalau kebanyakan, maka jiwa justru bisa mati, spt kata nabi, “Terlalu banyak tertawa itu mengeraskan hati”. Pola konsumsi yang salah akan menyeret seseorang memasuki budaya konsumtif, yakni berlebihan menghabiskan hasil karya orang lain, jauh melebihi apa yang dihasilkannya sendiri. Orang yang konsumtif sering tanpa sengaja terjerat dalam kubangan utang.

Mestinya Ramadhan adalah bulan untuk menahan diri dari konsumsi, bukan malah bulan peningkatan konsumsi. Mudah-mudahan, mulai di hari pertama bulan Ramadhan, kita bisa mengubah KONSUMSI kita, agar Allah mengubah nasib kita.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi