CUMA JAGO STRATEGI, NOL EKSEKUSI!

Salah satu syarat penting sebuah Syirkah adalah adanya Pengelola yang dedicated menjalankan perusahaan atau bisnis tersebut. Sayangnya, masih banyak di luar sana yang belum paham dan gak clear soal ini, ujung-ujungnya bisnisnya tutup karena nol eksekusi.
Maka dalam sebuah Syirkah, kita gak cuma jago strategi, tapi juga harus ada yang jago eksekusi. Itulah yang disebut posisi Pengelola.
Emang ada praktek yang begitu?
Kalau ditanya begitu, jawabannya ada, bahkan banyak. Termasuk Saya dulu, makanya langsung almarhum, alias tutup. Hahaha… aib!
Dimana letak kesalahan dan pembelajarannya?
Saya coba jelasin dulu akad awalnya ya:
Saya Syirkah bareng si X dan si Y.
Diantara kami, masing-masing inject duit. Sebutlah angkanya masing-masing 100 juta. Artinya, akad Syirkah yang terjadi adalah Inan.
(Pengelola + Pemodal)1 + (Pengelola + Pemodal)2 + (Pengelola + Pemodal)3
Karena kami bertiga, maka masing-masing diantara kami pun bagi-bagi tugas:
Saya, bagian Marketing-Selling-Branding.
Si X, bagian Manajemen dan Operasional.
Si Y, bagian Produksi dan Supply Chain.
Sayangnya, kami bertiga ini jarang ketemu dan punya kesibukan masing-masing. Maklum, masing-masing dari kami punya background usaha berbeda dengan posisi kota atau tempat tinggal yang berbeda juga. Alhasil, komunikasi dan koordinasi bisnis hanya terjadi via online lewat WhatsApp dan ujung-ujungnya semua obrolan strategi di WA gak ada yang ngeksekusi dengan baik, wong pada sibuk kabeh! Hehe…
Apa pelajarannya?
Gak cuma bermodal punya duit dan keinginan syirkah, sebuah projek bisnis bisa jalan. Makanya, sekali lagi, kalau akadnya memang Inan, maka harus bener-bener turun ngelola, gak cuma ngomong doang dan narasi doang, atau cuma jago strategi doang.
Dan kunci dari ngelola, selain punya kapasitas dan kapabilitas, juga punya komitmen dan mendedikasikan waktu, pikiran, hati, tenaga, dan energi khusus untuk ngurusin perusahaan. Termasuk di dalamnya ada targetan-targetan, ada job desc kerjaan, ada penilaian KPI/OKR, ada SOP, dan sistem manajemen lainnya.
Saya gak akan bahas soal akad yang gak sah ketika sebuah Syikah hanya terdiri dari Pemodal dan Pemodal saja, seperti banyaknya praktek PT saat ini yang marak terjadi di lapangan. Intinya, kudu ada yang ngelola dengan bener!
Harus ada Pengelola (yang menjalankan bisnis secara langsung), gak boleh hanya kumpulan Pemodal saja, terus rekrut/hire orang dengan sistem Gaji (karena ini akadnya Syirkah).
Gak hanya untuk akad Syirkah Inan, untuk akad Syirkah Abdan pun demikian, apalagi kalau di Abdan, modalnya cuma keringet doang, alias gak ada injek modal. Maka mau gak mau kudu clear ranah kerja kolaborasi syirkahnya satu sama lain, jangan sampai nantinya malah gak ada yang jalanin atau cuma sekadar mendelegasikan sama orang (hire leader/tim).
Itulah kenapa juga, mulai hari ini dan seterusnya, Saya sudah nolak mentah-mentah ajakan syirkah jika memposisikan Saya sebagai pengelola, entah Abdan atau Inan. Kenapa? Karena Saya sadar diri, udah ga mungkin eksekusi harian atau daily operation, wong amanah-amanah ngelola brand sebelumnya pun udah banyak. Mumet entar! Sementara waktu sehari hanya 24 jam. Capek banget pasti.
Maka buat kawan-kawan yang sekarang mau syirkah dan berada di posisi pengelola, mesti ngukur diri baik dari kapasitasnya dan kapabilitasnya. Kalau memang gak sanggup, ya jangan maksain. Karena entar malah jadi beban. Enggak juga merasa selesai ketika punya uang doang, karena kalau ga dikelola dengan baik dan gak dieksekusi dengan baik, wakwau juga.
Semoga kisah syirkah ini jadi pembelajaran buat kawan-kawan pengusaha muslim lainnya, supaya jadi bekal untuk bikin bisnis yang profit dan berkah, gak cuma semangat bersyirkah.
Kerugian dari projek syirkah ini masih 100 jutaan, belum nyampe setengah miliar rupiah. Entar kapan-kapan Saya share cerita yang kerugiannnya sangat besar, nyesek soalnya. Heu 🥴
Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi